Koordintberita.com| SURABAYA- Penantian panjang untuk memiliki Ketua difinitif di tubuh DPD Partai Demokrat Jawa Timur bakal segera terisi. Dimulainya dengan penugasan Drs Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo sebagai Komisaris Umum Semen Indonesia, dilanjut dengan tugas Negara sebagai Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) harus meninggalkan tugas sebagai Ketua partai berlambang Mercy ini.
"Hal itu merupakan penantian yang cukup lama sampai terpilih Ketua DPD yang definitif nanti," kata Dr Kuswanto, Anggota Komisi C DPRD Jatim dari Fraksi Partai Demokrat.
Mantan Ketua Komisi D ini merasa bersyukur bahwa perhelatan Musda yang menyepakati program kerja dan memilih Calon Ketua DPD, berjalan lancar dan damai, meskipun Musda merupakan kegiatan rutin 5 Tahunan. Tapi sebenarnya rentan terjadi konflik dan perpecahan.
"Kami berharap proses ini diselesaikan di internal Partai, bukan melibatkan tokoh masyarakat, apalagi akademisi," ujar Kuswanto yang sekaligus Dosen Universitas Darul Ulum Jombang ini.
Pria yang punya keahlian di Bidang Hukum Tata Negara, dan karier Akademiknya cukup senior dan segera akan mencapai karier puncak Akademik Tertinggi, Kuswanto sangat paham bahwa setiap analisa atau kajian ditunjang data yang akurat.
"Setidaknya ada data hasil survei dan data penunjang lainnya, bukan hanya berpendapat secara subjektif, apalagi tokoh Masyarakat karena tepat atau tidaknya pilihan adalah kader yang sangat paham, utamanya pemegang kedaulatan yaitu DPC," bebernya.
"Karena semua kesalahan yang menanggung risikonya bila salah memilih adalah kerugian Partai dan kader sendiri," tambah Kuswanto.
Meski demikian, Kuswanto mengapresiasi teman lain yang lebih dulu berpendapat di Media bahwa kader diminta tetap menjaga suasana kondusif, begitupun Ketua Umum dalam pengarahannya berharap bahwa suasana Musda boleh hangat tapi tidak boleh lebih dari itu. "Karena kontestan yang mencalonkan jadi Ketua DPD adalah Kader terbaik Partai atau berasal dari internal sendiri. Dan hanya ditentukan oleh internal Partai sendiri," tegasnya.
Tinggal Menghitung, lanjut Kuswanto, kali ini karena tahapan pemilihan sesuai AD dan ART Tahun 2020, pemilihan Ketua DPD harus melalui tahapan akhir berupa Fit and Propert Tes, yang diputuskan Oleh Ketua Umum AHY, Sekretaris Jendral dan BPOKK, setelah Musda memutuskan pilihan Calon Ketua DPD Emil Elestianto Dardak dengan perolehan 13 Dukungan DPC dan Bayu Airlangga dengan dukungan 25 DPC.
"Siapapun terpilih tugas pengurus dan kader akan merealisasi program kerja dari Ketua DPD terpilih dan Program Pemenangan Partai, dengan waktu tersisa 2 Tahun lebih menuju Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden, dan butuh kerja keras dari Struktur Partai, Fraksi Partai Demokrat dan seluruh kader, karena pada hakekatnya semua partai mempunyai keinginan yang sama, yaitu menang yang ditandai perolehan Kursi Legislatif sebanyak mungkin, dan memenangkan Kader terbaik Partai Demokrat Bapak AHY jadi Presiden Republik Indonesia, yang dilakukan dalam Pemilu serentak 2024," tutupnya sembari mengamini.@_Adm
Comments