"Kasus TWK hingga Novel Baswedan Disinggung di Laporan Biro HAM Kemenlu Amerika"
KOORDINATBERITA.COM | Jakarta - Indonesia Memanggil 57 Institute menganggap citra Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah rusak di dunia internasional. Kesan itu terlihat dari Laporan Praktik Hak Asasi Manusia di berbagai negara, termasuk Indonesia yang dibuat Biro Demokrasi, HAM, dan Buruh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.
“Laporan tersebut menggambarkan turunnya kredibilitas KPK, pimpinan KPK dan pemberantasan korupsi di mata dunia internasional,” kata Ketua IM57 Praswad Nugraha, Sabtu, 16 April 2022.
IM57 merupakan organisasi yang dibentuk oleh 57 mantan pegawai KPK yang menjadi korban Tes Wawasan Kebangsaan. Laporan Amerika Serikat turut menyoroti polemik tes kontroversial tersebut.
Dalam laporannya, Amerika menyatakan bahwa terjadi pelanggaran administratif dalam pelaksanaan tes tersebut. Tes itu membuat pegawai senior KPK, termasuk Novel Baswedan dipecat dari lembaga antirasuah. “Pada 15 Juli, Ombudsman menyimpulkan bahwa terjadi maladministrasi dalam tes tersebut,” kata laporan tersebut. Selain soal TWK, laporan AS turut menyoroti pelanggaran kode etik Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar.
Menurut Praswad, laporan dari pemerintah Amerika itu menunjukkan perbedaan antara pelanggar etik dengan pegawai yang berintegritas. Eks penyidik KPK ini mengatakan TWK memang hanya dijadikan alat untuk menyingkirkan para pegawai yang menangani kasus korupsi kakap di Indonesia.
Praswad mengatakan hal itu terbukti karena laporan tersebut juga menyoroti dua kasus korupsi, yaitu korupsi bantuan sosial Covid-19 yang menjerat Menteri Sosial Juliari Batubara dan korupsi benur yang menyeret Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
“Laporan tersebut menggambarkan turunnya kredibilitas KPK dan Pimpinan KPK dimata negara lain. Hal tersebut tergambar dengan elaborasi pelanggaran etik komisioner KPK dan tindakan KPK yang memberhentikan 57 pegawai karena mengkritisi pimpinan dan revisi UU KPK serta penanganan kasus strategis,” kata dia. KPK belum memberikan tanggapan mengenai laporan Kementerian Luar Negeri Amerika tersebut.
Kasus TWK hingga Novel Baswedan Disinggung di Laporan Biro HAM Kemenlu Amerika
Diketauhi Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) disinggung dalam Laporan HAM Indonesia sepanjang tahun 2021 milik Biro Demokrasi, HAM, dan Buruh Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat.
Laporan itu menyebut berdasarkan rekomendasi Ombudsman RI, ujian TWK tak semestinya diadakan. KPK dianggap tak memilki kedudukan hukum mewajibkan pegawainya mengikuti ujian tersebut.
"LSM dan media melaporkan tes tersebut merupakan taktik untuk menyingkirkan spesifik investigator, termasuk Novel Baswedan," bunyi laporan sebagaimana dikutip Tempo, Sabtu, 16 April 2022.
Laporan Biro HAM Amerika Serikat itu menyebut Novel merupakan penyidik senior yang pernah memimpin penyidikan kasus korupsi dan berakhir dengan ditangkapnya Ketua DPR RI Setya Novanto. Novel juga disebut mendapat serangan siraman air keras dari dua anggota polisi.
Dalam ujian TWK, Novel menjadi salah satu dari puluhan penyidik yang dinyatakan tidak lolos. "Pada 30 September, KPK membebastugaskan 57 dari 75 orang yang gagal TWK," bunyi laporan tersebut.
Laporan Biro HAM Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat itu menyebut hasil TWK juga menyebabkan adanya penyidik berkompeten kehilangan pekerjaannya. Padahal, para penyidik itu pernah membongkar kasus korupsi yang menyeret eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, serta Menteri Sosial Juliari Batubara.
"Sebanyak 75 karyawan gagal dalam ujian (TKW), termasuk penyelidik terkemuka yang telah mengkritik kepemimpinan KPK dan amandemen tahun 2019 terhadap undang-undang KPK, dan yang terlibat dalam banyak investigasi tingkat tinggi," bunyi laporan tersebut.
Sumber: TEMPO.CO
Comments