"Masyarakat Akan Merasa dibunuh Secara Berlahan - Lahan , Kalau Tarif PDAm Jadi Naik"
KOORDINATBERITA.COM| Surabaya - AH Tony Pimpinan DPRD Surabaya tidak setuju PDAM Surya Sembada menaikkan tarif dari Rp 3.600 menjadi Rp 4.070/m3. Pasalnya, masyarakat masih kesulitan ekonomi dan upaya melangka dalam pemulihan perokonomian dan warga Surabaya merasa dibunuh secara berlahan -lahan kalau PDAM postip di naikan.
Menurut AH Tony Pimpinan DPRD Surabaya, walaupun kenaikan tarif ini hanya berlaku untuk kelas menengah dan komersil. Tapi semua itu perlu dipertimbangkan dengan benar dan fair.
"Kebacut! Disaat semua bahan pokok naik akibat putusan pemerintah menarik subsidi BBM, dan pemerintah belum memberikan insentif apa apa untuk meringankan beban masyarakat yang sedang menurun daya belinya, PDAM kok latah ikut menaikkan tarip. Gak punya sense off crisis. Rupanya gak sadar keputusan itu sama halnya membunuh rakyat pelan-pelan," ungkap Tony kepada Koordinatberita.com melalui tulisannya, Rabu malam, 23/11/2022.
PDAM Kota Surabaya ini akan memberlakukan tarif baru mulai Januari 2023. Tony mengatakan, tidak seharusnya menaikan. Miskipun kenaikan tarif bagi kelompok pelanggan kelas menengah atas dan kelompok komersil.
Kenaikan tarif itu dinilai, pihak PDAM itu sama halnya telah membunu masyarakat berlahan - lahan. Walaupun sudah diatur dalam Permendagri nomor 21 tahun 2020. Yaitu Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2016 Tentang Perhitungan Dan Penetapan Tarif Air Minum kemudian SK gubernur 187 tahun 2021.
AH Tony, menekankan kepada PDAM agar kenaikan tarif sebaiknya jangan dilalukan dulu.
"Coba suruh cek, kapan PDAM menaikkan tarip? PDAM satu-satunya BUMD pemkot dari 9 BUMD yang untung. Kalau PDAM mau meningkatkan profitnya, sebetulnya cukup melakukan efisiensi operasional dengan meningkatkan kinerja....gak latah ikut-ikutan menaikkan tarip," tulisnya Tony melalui Whatsaapnya.
"Kalau kepingin meningkatkan keuntungan hanya bisa dilakukan dengan menaikkan tarif. Walikota berhak perlu cari direktur yang pinter dan ngerti tentang PDAM," ungkapnya, sembari sindir Walikota Surabaya.
PDAM masih saja tidak sadar bahwa selama ini banyak pembenahan yang dilakukan dan kalau tidak ada perbaikan, itu samahalnya PDAM tidak Fair
"Gak fair, kalau instalasi air ada gangguan atau layananya tidak maksimal.. mereka cukup bilang minta maaf di media... sementara kalau ada warga yang telat bayar di denda". Tegas Tony.@_Oirul
Comments