KOORDINATBERITA.COM | Surabaya - Sistem seperti saluran drainase, kolam retensi, dan pompa air, dirancang untuk mengatasi masalah banjir di kawasan perkotaan. Tujuan dari sistem drainase terpadu adalah untuk mengalirkan air hujan dengan cepat dan efisien.
Dalam perkembangannya, sistem drainase selain berfungsi mengelola aliran air juga sebagai sumber energi alternatif. Ini adalah sumber daya terbarukan yang zero polution yang merupakan alternatif dari sumber bahan bakar fosil tradisional.
Pengelolaan air yang baik melalui sistem drainase yang tepat dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya air, hal ini meminimalisir kehilangan air yang tidak terpakai dan meningkatkan produktivitas. Misalnya dalam Industri Pembangkit Listrik Tenaga Air, sistem drainase sangat penting untuk memastikan pasokan air yang konsisten dan efesiensi operasional PLTA.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman Dan Cipta Karya (DPRKPCK) Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) I Nyoman Gunadi, ST.MT, mengatakan dampak negatif dari perubahan iklim diperlukan strategi adaptasi.
“Pemanasan global inilah yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim berikut dampak yang mengikuti seperti kegagalan panen, kelangkaan air, tenggelamnya daerah pesisir, banjir,dan kekeringan.,” jelas I Nyoman Gunadi baru-baru ini dalam siaran persnya.
Sebagaimana diketahui, sekitar 63% emisi karbondioksida dihasilkan oleh sektor industri energi (pembangkit listrik/kilang minyak) dan sektor transportasi. Data dari Departemen ESDM (Yusgiantoro, 2006) bahwa pada Tahun 2005 hanya sebagian kecil dari potensi sumber energi terbarukan yang sudah termanfaatkan.
Tenaga air baru terpasang 4,2 GW (5,55%) dari potensi 75,67 GW. Karena itu sangatlah bisa dimengerti jika pemerintah berusaha menaikkan target pemakaian sumber energi terbarukan.@_Adm
Comments