KOORDINATBERITA.COM| Network- Indonesia sebagai negara maritim tercatat masih banyak mengimpor ikan dari beberapa negara. Pada Januari 2023 terjadi lonjakan impor ikan yang kenaikannya cukup pesat.
Mengutip data impor komoditas pangan tertentu dari Badan Pusat Statistik (BPS), impor ikan pada awal tahun ini sebanyak 18,53 juta kilogram (kg) dengan nilai US$ 30,40 juta atau setara Rp 461,32 miliar (kurs Rp 15.175). Kapasitas impor itu naik 219,95% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month to month/mtm), impor ikan naik 2,71%. Saat itu impor ikan pada Desember 2022 sebanyak 18,04 juta kg. Ikan impor paling banyak didatangkan Indonesia dari China yakni 13,06 juta kg atau naik 380,57% (yoy) dan 44,32% mtm. Lalu ada dari Norwegia sebanyak 1,74 juta kg atau naik 80,63% mtm karena pada Januari 2022 tidak ada catatan impor ikan dari negara itu.
Urutan berikutnya adalah Amerika Serikat (AS) yang impor ikan sebanyak 543.804 kg pada Januari 2023. Kapasitas itu naik 1.099,13% yoy dan naik 285,44% mtm.
Impor ikan sisanya dari Rusia sebanyak 482.270 kg atau naik 94,62% dibandingkan bulan sebelumnya, serta Australia sebesar 154.546 kg atau turun 25,92% dan 66,83% baik secara tahunan maupun bulanan.
Sayangnya tidak disebutkan jenis ikan apa saja yang diimpor itu. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengatakan bahwa Indonesia merupakan eksportir nomor 1 di dunia urusan ikan tuna, tongkol dan cakalang.
Sayangnya Jokowi menyoroti kinerja industri kelautan dan perikanan Indonesia yang hanya mengekspor dalam bentuk mentah saja. Contohnya Indonesia ekspor banyak ikan mentah, namun juga menjadi importir tepung ikan.
"Sumber daya alam laut kita itu akan berikan nilai tambah besar kalau kita hilirkan. Ingat 2/3 Indonesia adalah air, laut, samudera. Luas lautan kita 3,25 juta km, besar sekali. Cuma potensinya ini belum diapa-apakan," kata Jokowi dalam pembukaan Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2023 yang disiarkan virtual.@_KBnetwork
Comments