KOORDINATBERITA.COM| Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana menghubungkan tiga kampus di Surabaya dengan kereta Mass Rapit Transit (MRT) dengan cetak biru jalur barat ke timur.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menghubungkan wilayah aglomerasi Surabaya dengan kereta api Surabaya Regional Railways Lines (SRLL) dan Mass Rapit Transit (MRT) yang akan dikerjakan oleh Jerman dan Jepang.
Khofifah mengatakan kedua negara tersebut telah sepakat saling melengkapi untuk pembangunan kedua moda transportasi tersebut. Namun ia berharap agar model infrastrukturnya tidak layang atau elevated karena dikhawatirkan mengganggu estetika Kota Surabaya.
“Ini untuk koneksitas di antara aglomerasi Surabaya, dan kepada sebagian Surabaya,” kata Khofifah.
Terkait kunjungan tim Representative Japan Internasional Coorporation Agency (JICA) untuk studi kelayakan pada Januari kemarin, Khofifah menyampaikan soal titik-titik kemacetan di Surabaya. Pemaparan titik kemacetan ini agar ada koneksitas dalam riset mereka.
“Jadi harus ada koneksitas dari situ. Mereka sepakat kok melakukan koneksi ya di antara hasil riset,” kata Khofifah.
Pada 24 Januari, tim JICA yang terdiri dari Chief Yasui Takehiko, Consul General Of Japan Takeyama Kenichi, dan Deputif GM Railway Plaining Dept Nippon Koei Kusunoki Katsuya untuk melakukan tahap feasibility studies di Kota Surabaya setelah sebelumnya melakukan survei di enam kota Jogjakarta, Surabaya, Medan, bandung, Semarang, dan Makasar.
Gubernur Khofifah mengatakan kedatangan JICA ke Jatim adalah untuk melaporkan hasil survei awal tentang pelaksanaan MRT di Kota Surabaya yang diperkirakan segera masuk pada tahap Feasibility Studies (FS). JICA merupakan badan kerjasama internasional Jepang untuk mendukung rencana pembangunan MRT di Surabaya.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Pemprov Jawa Timur Nyono mengatakan ia meminta kepada Representative Japan Internasional Coorporation Agency (JICA), yang melakukan studi kelayakan pembangunan, agar rencana proyek MRT dimulai dengan hubungan awal di Wonokromo di barat kemudian ke Gubeng. Rute barat ke timur akan menghubungkan kampus C Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), dan Universitas Negeri Surabaya.
“Coba MRT itu dibangun di timur. Walaupun sekarang kebangkitannya rendah, tetapi dengan adanya itu akan tumbuh aktivitas yang didukung oleh pembangunan infrastruktur itu. Harga tanah naik dan developer mau membangun di sana,” kata Nyono, Rabu, 29 Maret 2023.
Awalnya, JICA mengatakan mau membangun MRT ke arah utara. Namun Pemprov menginginkan agar MRT dari barat ke timur dari Wonokromo ke arah Kertajaya hingga ke Unesa, Unair Kampus C, dan ITS.
“Nanti Kampus C Unair bisa connect dengan Suramadu. Kan deket itu Kampus C sama Suramadu. Nah dari situ nanti akan berkembang,” ujar Nyono. @_Red
Comments