KOORDINATBERITA.COM| Jakarta - Tersangka KPK, Bupati Bangkalan Abdul Latif Imron, hadir dalam acara pembukaan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 yang dihadiri Ketua KPK Firli Bahuri di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menilai peristiwa itu mencoreng nama KPK.
"Ya namanya mencoreng nama KPK itu sendiri, dan mencoreng hari antikorupsi. Masa sebuah acara hari antikorupsi yang dihadiri Ketua KPK atas kerja sama atau kolaborasi KPK bersama Pemprov Jawa Timur termasuk ada Gubernur, ee... kok dihadiri oleh tersangka," kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman kepada wartawan, Jumat (2/12/2022).
Boyamin menyayangi tersangka tersebut diundang dalam acara hari antikorupsi. Padahal, berdasarkan peraturan katanya, pimpinan KPK tentunya dilarang bertemu dengan tersangka.
"Mestinya kan kalau ini peduli, ya tidak diundanglah, karena ya kembali ke Undang-undang KPK sendiri, bahwa pimpinan KPK dilarang bertemu dengan tersangka, dengan alasan apa pun," katanya.
"Artinya nggak boleh dengan alasan apa pun walaupun acara resmi begitu. Ya mestinya KPK meminta kepada gubernur atau memang untuk tidak mengundang Bupati Bangkalan, karena sudah diketahui tersangka," tambahnya.
Dia juga menyebut jika memang Firli tak berkomunikasi secara langsung, hal ini tentu menjadi sebuah momen yang miris. Acara antikorupsi tentunya akan mengurangi makna antikorupsi itu sendiri.
"Meskipun itu tidak pernah bertemu dalam artian fisik dekat gitu, karena Ketua KPK duduk depan terus mungkin si Bupati Bangkalan duduk belakang, nggak pernah bersinggungan, tapi kan tetap dalam satu acara, itu kan menjadikan makna hari antikorupsi menjadi minimal berkurang, bahkan menjadi hilang," katanya.
Baca juga : Ketua KPK Firli Bahuri meminta semua pihak menunggu keputusan penyidik untuk menahan anak almarhum Fuad Amin Imran tersebut.
Seperti diketahui, Bupati Bangkalan Abdul Latif Imron hadir di acara pembukaan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Latif merupakan tersangka KPK dalam kasus suap jual beli jabatan akhir Oktober lalu.
Latif tampak memakai baju batik berkopiah hitam duduk di deretan kursi ketiga dari depan bersama bupati Jawa Timur lainnya. Momen itu menjadi ironi karena di deretan kursi terdepan setelah panggung, sedang duduk Ketua KPK Firli Bahuri.
Bupati yang akrab disapa Ra Latif itu mengikuti seluruh rangkaian acara. Terutama sambutan pembuka acara Hakordia oleh Firli Bahuri tentang empat upaya pencegahan korupsi. Salah satunya soal penanaman nilai-nilai integritas kepada penyelenggara negara, lembaga, dan para pemimpin.
Latif juga sempat berfoto bersama para hadirin. Seusai acara Hakordia yang mengangkat tema 'Indonesia Pulih Bersatu Berantas Korupsi' tersebut, Latif langsung pergi meninggalkan lokasi dan enggan diwawancarai.
Mengenai kehadiran Bupati Bangkalan serta belum diamankannya yang bersangkutan meski sudah ditetapkan tersangka, Firli menyampaikan pernyataan yang cukup normatif. Bahwa ada saatnya KPK akan menyampaikan ke publik tentang temuan kasus korupsi di Bangkalan.
"Terkait dengan beberapa perkara yang ditangani oleh KPK, pada saatnya nanti KPK akan menyampaikan siapa saja tersangka karena tersangka ini adalah seseorang yang karena perbuatannya atau keadaannya berdasarkan bukti yang cukup yang patut diduga pelaku tindak pidana," kata Firli.@_Redaksi
Comments