Koordinatberita.com| JAKARTA~ Tidak salah bila rakyat menduga jika impor beras yang digagas pemerintah dalam hal ini yakni Kementerian merupakan membuka kran korupsi. Pasalnya, masyarakat merasa tak membutukan beras impor dan dirasa rakyat baru panen padi yang melimpah.
Terkait rencana impor beras, Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyoroti kebijakan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang akan melakukan impor beras 1 juta ton di tahun 2021. Melalui akun resmi Twitter-nya @susipudjiastuti, bos Susi Air ini memohon kepada Presiden Jokowi untuk menyetop impor beras tersebut.
Menurut Susi, impor tersebut tidak perlu dilakukan sebab masyarakat masih ada yang panen padi, bahkan hasil panennya melimpah.
Susi Pudjiastuti juga meminta semua pihak termasuk Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan untuk memberikan dukungan kepada Badan Usaha Logistik atau Bulog untuk tidak melakukan impor beras.
“Pak Presiden yth. Mohon stop impor beras, masyarakat masih ada yg panen, panen juga berlimpah. Mohon berikan dukungan kpd Pak Kabulog untk tidak melakukan impor. Juga melarang yg lain. @jokowi, @KemenBUMN, @kementan, @Kemendag,” tulis Susi sembari menyertakan tautan berita media nasional tentang Dirut Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas yang menyebut ratusan ton beras impor tak terpakai.
Netizen pun ada setuju dan ada yang tidak dengan sikap Susi Pudjiastuti yang menolak impor beras itu, @wulandaritwitt sependapat dengan Susi, ia mengaku di daerahnya akhir bulan Maret ini sampai Idul Fitri akan panen raya, “Iya Bu se7, ditempat saya insyaallah akhir bulan ini sampai idul fitri panen raya, kasian kita (petani dan buruh tani) yang panen raya namun harga gabah anjlok padahal kita sudah ngeluarin biaya yang cukup besar selama ini,” tulis @wulandaritwitt.
Sementara itu @suciharto berbeda berpendapat, menurutnya tidak apa-apa impor beras di saat panen raya karena harga sedang murah. “Asal import tersebut disimpan sh baik sebagai cadangan dan importirnya harus pemerintah sendiri. Nanti saat paceklik, harga Mahal dan tidak ada panen, baru beras tersebut dikeluarkan,” tulis akun tersebut.
Ada juga yang sengaja berkomentar dengan menyindir kebajikan Kemendag yang terkesan tidak masuk akal itu, @AR16Hakim salah satunya, ia mengomentari cuitan Susi Pudjiastuti bahwa Bulog telah memberikan informasi bahwa cadangan beras di gudang masih banyak, Kementan juga memberikan laporan akan surplus gabah, “Bulog memberi laporan cadangan beras digudang masih banyak,, kementan memberi laporan kalau akan ada surplus gabah,,, lah kok kemendag malah ngotot impor beras?” balas @AR16Hakim.
Diberitakan dalam langsiran Tempo.co sebelumnya, dalam rapat dengar bersama Komisi IV DPR pads Senin, 15 Maret 2021, Dirut Bulog Budi Waseso atau akrab disapa Buwas mengatakan mendapati kesulitan saat menyalurkan beras yang ada di gudang Bulog.
Beras yang ‘menganggur’ tersebut disebabkan oleh hilangnya pangsa pasar sebesar 2,6 juta ton beras per tahun akibat Program Rasta atau beras untuk keluarga sejahtera telah diganti menjadi Bantuan Pangan Nontunai atau BPTN.
Bahkan beras impor tahun 2018 lalu masih tersisa di gudang Bulog yaitu 275.811 ton, hampir separuhnya atau 106.642 ton di antaranya telah mengalami penurunan mutu. Karena itu pula, Susi Pudjiastuti berharap Presiden Jokowi mau mengurungkan rencana impor beras 1 juta ton.@_**
Comentarios