Koordinatberita.com | SURABAYA- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin Pengambilan Sumpah dan Pelantik 6 Pejabat Tinggi Pratama (Eselon II) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (09/11/2021).
Prosesi Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan bagi 6 Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 821.2/5711/204/2021 Tentang Pengangkatan Dalam Jabatan yang ditandatangani oleh Khofifah Indar Parawansa pada tanggal 9 Nopember 2021.
Turut hadir Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, Plh. Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, serta para Kepala OPD di lingkungan Provinsi Jatim.
Dalam sambutannya, Khofifah meminta untuk semua kepala OPD Pemprov Jatim untuk segera merapat ke Wakil Gubernur Emil Listianto Dardak sebagai tim penanggulangan kemiskinan Daerah untuk mengkoordinasikan kemiskinan ekstrem agar segera diintervensi dengan berbagai program.
"Sebab kita ada tugas untuk menurunkan kemiskinan ekstrem. Untuk tahun ini baru penugasan Oktober 2021 kemarin ya, ada 5 Kabupaten masing-masing 5 Kecamatan masing-masing 5 Desa. Total ada 125 Desa," ujarnya.
Kemendagri sudah mengirim surat bahwa pada Tahun 2022 ada penambahan 25 kabupaten kota. Sementara Gubernur Khofifah telah mengajak para kepala OPD untuk menyinkronkan program-program apa yang bisa digunakan untuk memberikan penguatan bagi penurunan kemiskinan ekstrem di daerah-daerah.
Hasil survei BPS Jatim per 1 Juli 2021 hasilnya bahwa Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1/rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2/gambaran penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin) di Jawa Timur sudah makin menipis. Termasuk disparitas kemiskinan di kota dan desa yang makin menyempit. Artinya bahwa pertumbuhan ekonomi di Jatim sudah masuk kategori inklusif dan sebetulnya ketimpangan disparitas itu semakin menipis. Kemudian keparahan kedalaman kemiskinan juga semakin menipis.
Sekarang ini dalam penanganan kemiskinan ekstrem, baik kotanya, kecamatannya, maupun desanya ditentukan oleh pemerintah pusat. "Maka kita harus nyekrup mana yang bisa diintervensi oleh dinas, oleh biro apa termasuk Basnas. Misalnya, Basnas diminta tolong membantu untuk (Rutilahu) rumah tinggal layak huni, Dinas ESDM bantu elektrifikasi. Jadi mereka akan membantu sesuai dengan OPD-nya masing-masing," terangnya.
Gubernur juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi harus inklusif dimana pertumbuhan ekonomi yang makin memperkecil jurang antara yang kaya yang miskin. Juga memperkecil disparitas di antara kota desa dan seterusnya. Pertumbuhan ekonomi yang inklusif diJawa Timur ini jauh di atas rata-rata nasional.
"Pertumbuhan ekonomi yang inklusif itu menjadi penting untuk bisa menunjukkan bahwa Insya Allah keadilan kesejahteraan dan pemerataan itu makin makin didekatkan. Dengan program-program bentuk kerjasama yang luar biasa dari bapak ibu sekalian. Saya terima kasih kepada OPD telah melakukan hal terbaik dan harus lebih baik lagi. Yang sudah baik harus lebih baik lagi," tuturnya.
Sementara menurut data BPS pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur Kuartal to kuartal 2021 sebesar 2,26 persen tumbuh di atas nasional 1,55 persen. Padahal pada Juli 2021 ada PPKM darurat, Agustus September PPKM berlevel tetapi pertumbuhan cukup baik sebesar 2,26 persen, Sedangkan pertumbuhan dibawah Jawa Timur yang di atas 1 adalah hanya Jawa Tengah 1,66 persen. Provinsiyang lain di Jawa itu tumbuhnya nol, bahkan ada provinsi yang terkontraksi minus. Ini merupakan kerja keras semua kerja profesional kerja sama kita semua, kekompakan kita semua sinergitas kita semua. "Saya mohon kita semua jaga kebersamaan, jaga kekompakan dan bangun solidaritas kekuatan kita sebagai birokrat kerja profesional," tuturnya.
Adapun ke-6 pejabat eselon II yang dilantik yaitu Gatot Soebroto sebagai Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekda Prov Jatim. Pulung Chausar sebagai Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Jatim, Andromeda Qomariah sebagi Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Jatim, Restu Novi Widiani sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pendudukan Jatim, Heru Suseno sebagai Kepala Dinas Perkebunan serta Vitria Dewi sebagai Direktur Rumah Sakit Jiwa Menur Prov Jatim.
@_Siswanto
Comments