Koordinatberita.com| NASIONAL- Awal pekan ini, Indonesia mendapat sorotan di mata dunia terkait tsunami Covid-19 di Indonesia sebagai epinsentrum baru penularan Covid-19 di masyarakt dunia. Pasalnya, lonjakan penularan atau kematian ada diatas jumlah. Mengadaptasi media asing New York Times dalam laporannya berjudul "The Pandemic Has a New Epicenter: Indonesia," media ini mengulas ganasnya penularan Covid-19 di Indonesia.
Indonesia disebut telah menjadi episentrum baru pandemi. Jumlah infeksi terus merangkak naik hingga menjadi yang tertinggi di dunia. Media The New York Times asal Amerika Serikat menyebut Indonesia sebagai episentrum baru Covid-19. Dalam laporannya berjudul "The Pandemic Has a New Epicenter: Indonesia," media ini mengulas ganasnya penularan COvid-19 di Indonesia.
Lonjakan kasus Covid-19 adalah bagian dari gelombang di seluruh Asia Tenggara. Rendahnya tingkat vaksinasi terjadi hampir terjadi di seluruh Asia Tenggara. Vietnam, Malaysia, Myanmar dan Thailand yang juga menghadapi wabah terbesar dan telah memberlakukan pembatasan baru, termasuk penguncian dan perintah tinggal di rumah.
Di Indonesia, kasus dan kematian telah meroket dalam sebulan terakhir karena varian Delta yang sangat menular. Varian Delta ini menyapu pulau Jawa yang padat penduduk serta Bali. Di beberapa daerah, virus corona telah mendorong sistem pelayanan medis melewati batas, meski sejumlah rumah sakit mengambil langkah darurat dengan menambah kapasitas.
Pada Kamis pekan lalu, pihak berwenang Indonesia melaporkan hampir 57.000 kasus baru, total harian tertinggi yang naik tujuh kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Jumat, pemerintah Indonesia melaporkan rekor 1.205 kematian.
Beberapa pakar kesehatan meragukan angka-angka itu yang dinilai amat kecil dibandingkan penyebaran di Indonesia, negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Menurut Dicky Budiman, ahli epidemiologi Indonesia di Griffith University di Australia, jumlah kasus sebenarnya tiga hingga enam kali lebih tinggi. Hal ini karena rendahnya pelacakan.
Di India, di mana varian Delta pertama kali diidentifikasi, kasus harian mencapai lebih dari 414.000 pada Mei, tetapi kemudian turun menjadi sekitar 40.000.
Meskipun beban kasus di Indonesia menjamur, New York Times juga menyoroti pernyataan para pejabat yang mengatakan situasi terkendali.
Akibat beban rumah sakit yang berat, banyak penderita Covid-19 memilih tinggal di rumah untuk isolasi mandiri. Namun banyak yang meninggal di rumah.
Lapor Covid, sebuah kelompok nirlaba yang melacak kematian akibat penyakit ini, melaporkan bahwa setidaknya 40 pasien Covid per hari sekarang sekarat di rumah.
Hanya sekitar 15 persen dari 270 juta penduduk Indonesia yang telah menerima dosis vaksin virus corona. Dari jumlah itu hanya 6 persen yang diinokulasi penuh.
Indonesia sangat bergantung pada vaksin Sinovac Biotech, yang terbukti kurang efektif dibandingkan vaksin lainnya. Setidaknya 20 dokter Indonesia yang divaksinasi lengkap dengan Sinovac meninggal akibat COvid-19.@_**
Sumber: Tempo
Comments