top of page
Gambar penulisredaksikoordinatberita

5 Fakta, Kantor Gubernur Jatim Diobok-obok KPK Imbas Korupsi Dana Hibah


Penggeledahan ini berlangsung selama kurang lebih 6 jam hingga sekitar pukul 16.00 WIB. Kemudian, 5 orang penyidik KPK itu keluar dari ruangan Biro Kesra membawa satu buah koper besar berwarna merah.
Penggeledahan ini berlangsung selama kurang lebih 6 jam hingga sekitar pukul 16.00 WIB. Kemudian, 5 orang penyidik KPK itu keluar dari ruangan Biro Kesra membawa satu buah koper besar berwarna merah.

KOORDINATBERITA.COM | Surabaya - Kantor Gubernur Jawa Timur diobok-obok KPK. Kali ini, KPK mencari sejumlah dokumen untuk menyelidiki dugaan kasus korupsi dana hibah.Sekitarnya lima petugas KPK datang sejak sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka juga dikawal polisi. Suasana di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya yang mulanya tenang berubah tegang.


KPK membenarkan adanya penggeledahan ini. Sementara itu, Pj Gubernur Jatim turut berkomentar atas penggeledahan KPK.


Berikut 5 Fakta Kantor Gubernur Jatim Diobok-obok KPK Buntut Korupsi Dana Hibah:


1. Penggeledahan Berlangsung 6 Jam. Sejumlah petugas kantor gubernur turut mendampingi KPK. Mereka pula yang membukakan ruangan Biro Kesejahteraan Rakyat (Biro Kesra) di lantai 5 untuk para penyidik KPK.


Terpantau, proses penggeledahan di ruangan Biro Kesra itu berlangsung hingga sore. Saat di tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 13.40 WIB, 2 anggota Brimob bersenjata lengkap masih berjaga di depan Biro Kesra.


Penggeledahan ini berlangsung selama kurang lebih 6 jam hingga sekitar pukul 16.00 WIB. Kemudian, 5 orang penyidik KPK itu keluar dari ruangan Biro Kesra membawa satu buah koper besar berwarna merah.


Mereka terus berjalan turun melewati lorong-lorong di Kantor Gubernur Jatim hingga suara tok-tok menggema. Sejumlah awak media sudah menunggu di depan pintu masuk menanyai para penyidik yang tetap diam seribu bahasa.


2. Penggeledahan KPK soal Dana Hibah. Tiga mobil Innova warna hitam sudah menunggu. Sekitar pukul 16.05 WIB para penyidik yang telah masuk ke dalam mobil meninggalkan Kantor Setdaprov Jatim dan menyisakan pertanyaan, apa saja yang mereka bawa? Baca Juga:

Jubir KPK Tessa Mahardhika membenarkan berlangsungnya penggeledahan di Kantor Gubernur Jatim. Hanya saja, dia sendiri mengaku belum dapat informasi ruangan apa saja yang digeledah para penyidik.


"Benar ada kegiatan penggeledahan KPK di Pemprov Jatim terkait perkara Dana Hibah. Untuk ruangannya sendiri saya tidak terinfo di mana saja," kata Tessa kepada detikJatim, Jumat (16/8/2024).


"Sementara ini info yang kami dapatkan telah dilakukan penyitaan berupa dokumen dan barang bukti elektronik. Dokumennya apa, BB-nya (barang bukti) apa, masih dilakukan proses inventaris dan analisa," imbuhnya.


Penggeledahan itu tidak terlepas dari kasus dana hibah yang menjerat Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak akhir tahun 2022, yang terus dikembangkan oleh KPK hingga ditetapkan puluhan tersangka baru.


3. Pj Gubernur Jatim Buka Suara. Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono buka suara. Adhy memastikan, hanya ruangan Biro Kesra Jatim yang digeledah oleh tim penyidik KPK. Ruangannya, yang dulu juga ditempati oleh Khofifah Indar Parawansa, tidak turut digeledah.


"Saya belum tahu (detailnya), yang jelas hanya Biro Kesra Jatim saja (yang digeledah)," kata Adhy saat ditemui wartawan di Gedung Negara Grahadi, Jumat (16/8/2024).


Karena belum mendapatkan laporan, Adhy mengaku dirinya tidak tahu apa saja barang atau dokumen yang dibawa Tim Penyidik KPK, yang kemudian diletakkan dalam koper besar berwarna merah milik para penyidik.


"Sampai saat ini kan saya belum ke sana. Saya belum tahu. Nanti Pak Kepala Bironya, ya, yang tahu," katanya.


Adhy menyatakan bahwa penggeledahan itu memang dilakukan untuk melengkapi barang bukti terkait surat perintah penyidikan (Sprindik) yang telah dikeluarkan KPK beberapa waktu lalu.


"Saya belum tahu kopernya berapa, yang jelas tadi ada penggeledahan. Penggeledahan berarti mencari data dokumen yang dibutuhkan dalam rangka melengkapi penyelidikan," jelasnya. "Kan kita sudah tahu ada sprindiknya. Jadi nggak ada masalah."


4. Kabiro Kesra Ikut Penggeledahan. Adhy juga menyampaikan jawaban atas pertanyaan, ke mana Kepala Biro Kesra Imam Hidayat berada saat KPK menggeledah ruangannya? Yang bersangkutan, menurut Adhy, turut mendampingi para penyidik.


"Ada Pak Kabiro dan Pak Sekda juga (yang mengawal penggeledahan). Saya belum dapat laporan," kata Adhy.


5. Kabiro Kesra Tegaskan Akan Kooperatif. Kepala Biro Kesra (Kabiro) Jawa Timur Imam Hidayat buka suara. Imam menyebut, KPK membawa sejumlah data dari ruangan Biro Kesra Jatim.


"Seperti yang disampaikan Pak Pj Gubernur, jadi mereka mengambil data terkait itu (dana hibah)," kata Imam usai Apel Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan Surabaya, Sabtu (17/8/2024).


Imam menyampaikan, ia turut menemani penyidik KPK selama melakukan penggeledahan di ruangannya. Imam menegaskan, pihaknya kooperatif membantu KPK dalam melengkapi data.


"Kita pada prinsipnya kooperatif, ya kita sampaikan," tambahnya.@_Oirul

25 tampilan
Single Post: Blog_Single_Post_Widget
Recent Posts
Kami Arsip
bottom of page