top of page
Featured Posts
Recent Posts
Archive
Search By Tags
Follow Us
  • Facebook Basic Square
  • Twitter Basic Square
  • Google+ Basic Square

Menurut Agus pemilik managemen AHS Biliar yang dikelolahnya memiliki anak didik latih sebanya 50 oran anak didik. Untuk itu untuk memahaminya ada bebera teknik penguasaa dasar yang harus di miliki
Menurut Agus pemilik managemen AHS Biliar yang dikelolahnya memiliki anak didik latih sebanya 50 oran anak didik. Untuk itu untuk memahaminya ada bebera teknik penguasaa dasar yang harus di miliki

KOORDINATBERITA.COM | Surabaya - Managemen Rumah biliar AHS Jl Kendangsari 43 Surabaya, menyediakan kursus Billiard. Pasalnya,  Biliard atau bola sodok adalah sebuah cabang olahraga yang diminati semua kalang termasuk orang tua bahkan anak muda dan Bilyar juga termasuk dalam kategori cabang olahraga konsentrasi, sehingga sangat dibutuhkan ketahanan dan pemahaman mental yang benar.


Selain itu, bermain billiard harus ditunjang oleh kemampuan fisik yang prima agar mampu berprestasi lebih tinggi dan stabil.


Menurut Agus pemilik managemen AHS Biliar yang dikelolahnya memiliki anak didik latih sebanya 50 orang anak didik. Untuk itu untuk memahaminya ada bebera teknik penguasaa dasar yang harus di miliki


Menguasai Teknik Dasar: Tujuan utama dari kursus billiard adalah membantu peserta menguasai teknik-teknik dasar seperti menggenggam tongkat, memukul bola, dan membidik. Dengan menguasai teknik dasar, peserta akan memiliki fondasi yang kuat untuk mengembangkan kemampuan bermainnya.


Meningkatkan Akurasi dan Kekuatan: Melalui latihan yang terstruktur, peserta akan belajar meningkatkan akurasi tembakan dan kekuatan pukulan. Hal ini sangat penting untuk mencapai hasil yang konsisten dalam permainan.


Memahami Strategi Permainan: Kursus billiard akan mengajarkan berbagai strategi permainan, mulai dari strategi menyerang hingga bertahan. Dengan memahami strategi, peserta dapat mengambil keputusan yang tepat saat bermain.


Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus: Bermain billiard membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Melalui latihan rutin, peserta akan terbiasa fokus pada permainan dan mengabaikan gangguan dari luar.


Membangun Kepercayaan Diri: Saat berhasil menguasai teknik-teknik baru dan mencapai target yang ditetapkan, kepercayaan diri peserta akan meningkat.


Menjalin Pertemanan: Kursus billiard juga merupakan tempat yang baik untuk bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama. Peserta dapat menjalin persahabatan dan membangun komunitas.


Terlapas dari itu Managemen AHS juga menggelar acara bagi - bagi takjil bersama dengan anak Yatim Piatu warga setempat dan anak didik pelatihan bilyarnya pada  Rabu 5 Maret 2024 di Jalan Kendang Sari. Selain menjadi ajang silaturahmi, kegiatan berbagi takjil tersebut sekaligus berbagi bahagia dan santunan.


Dalam keterangan Agus yang merupakan bos pemilik tempat Olahraga bola sodok bersama dengan anak yatim piatu ini merupakan rencana agenda tahunan setiap bulan puasa.


"Momen seperti ini setahun sekali, jadi kita berbagi bersama dengan anak yatim. Kami juga undang mitra-mitra sekaligus memperkanalkan pelatihan Biliar kepada masyarakat umum yang menginginkan anaknya berolaraga Biliar


Dalam kesempatan tersebut pula, pihak managemen  memberikan tali asih dalam acara bagi-bagi takjil dan santunan@_Oirul 


"Bahwa 1 Ramadan ditetapkan pada besok insyaallah tanggal 1 Maret 2025 bertepatan 1 Ramadan 1446 Hijriah," kata Menag Nasaruddin Umar dalam konferensi pers usai sidang isbat.
"Bahwa 1 Ramadan ditetapkan pada besok insyaallah tanggal 1 Maret 2025 bertepatan 1 Ramadan 1446 Hijriah," kata Menag Nasaruddin Umar dalam konferensi pers usai sidang isbat.

KOORDINATBERITA.COM | Jakarta - Pemerintah secara resmi telah mengumumkan hasil sidang isbat penetapan awal Ramadan 2025 melalui Kementerian Agama (Kemenag). Hasil sidang isbat menetapkan bahwa tanggal 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada tanggal 1 Maret 2025.


Berikut ini informasi selengkapnya:


Hasil Sidang Isbat Ramadan 1446 Hijriah


Sidang isbat penetapan awal Ramadan 1446 Hijriah digelar hari Jumat (28/2/2025) di kantor Auditorium Haji Mohammad Rasjidi Kantor Kemenag, Thamrin, Jakarta Pusat. Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar memimpin sidang tersebut sekaligus menyampaikan pengumuman hasilnya.


"Bahwa 1 Ramadan ditetapkan pada besok insyaallah tanggal 1 Maret 2025 bertepatan 1 Ramadan 1446 Hijriah," kata Menag Nasaruddin Umar dalam konferensi pers usai sidang isbat.


Awal Puasa Ramadan Mulai 1 Maret 2025


Berdasarkan hasil sidang tersebut, maka pelaksanaan ibadah puasa Ramadan 1446 Hijriah dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025. Tanggal ini juga serentak dengan keputusan awal puasa oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.


"Bahwa tanggal 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh besok pagi hari Sabtu tanggal 1 Maret 2025," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, dalam siaran YouTube TVNU, Jumat (28/2/2025).


Sementara itu, Muhammadiyah telah lebih dahulu mengumumkan tanggal awal puasa 2025.


"Pada saat matahari terbenam Jumat 28 Februari 2025 masehi di seluruh wilayah Indonesia, bulan berada di atas ufuk karena itu hilal sudah wujud, di wilayah Indonesia tanggal 1 Ramadan 1446 Hijriah dengan demikian jatuh pada hari Sabtu Pahing, tanggal 1 Maret 2025," ujar Sekretaris PP Muhammadiyah, M Sayuti, Rabu (12/2/2025).


Tarawih Pertama Mulai 28 Februari 2025


Dengan begitu, maka pelaksanaan ibadah salat tarawih Ramadan 1446 Hijriah dimulai pada Jumat, 28 Februari 2025 malam. Hal ini mengingat waktu pelaksanaan salat tarawih dimulai pada malam hari (sesudah Isya hingga sebelum Subuh) sebelum hari pertama puasa Ramadan dimulai.


Menag Nasaruddin Umar Pimpin Sidang Isbat Tentukan 1 Ramadan 1446 H


Sementara Sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1446 H dimulai. Sidang isbat yang digelar tertutup itu dipimpin Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.


Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat (Jakpus), Jumat (28/2/2025), Menag Nasaruddin masuk ke ruang sidang isbat penentuan 1 Ramadan 1446 H pada pukul 19.09 WIB.


Sidang isbat ini melibatkan tim hisab dan rukyat Kemenag serta para duta besar negara sahabat dan perwakilan ormas Islam. Rangkaian sidang isbat telah diawali dengan seminar mengenai posisi hilal.


Kini, agenda dilanjutkan dengan sidang isbat secara tertutup. Pemerintah akan mengumumkan hasil sidang isbat itu kepada publik.


Sidang isbat yang dilakukan Kemenag ini untuk memverifikasi hasil pemantauan hilal di 125 titik pemantauan di seluruh Indonesia.


Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar menyebutkan awal Ramadan 1446 Hijriah memiliki kemungkinan besar dilaksanakan secara serentak bagi seluruh umat Islam di Indonesia. Sidang isbat akan digelar pada petang hari ini.


"Kemungkinan besarnya (awal Ramadan) itu bisa sama," kata Nasaruddin dilansir Antara, Jumat (28/2/2025).


Nasaruddin, yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal, menjelaskan kemungkinan awal Ramadan dilaksanakan secara serentak karena sementara ini pantauan hilal berada pada posisi 2,5-4 derajat.


Selain itu, tim pemantau hilal di sejumlah daerah juga menyebut posisi hilal sudah berada di atas 3 derajat. Sebagai informasi, Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) menyepakati imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.@_Network

 
 
 

Cholil menjelaskan aspek imkanur rukyat atau mempertimbangkan kemungkinan terlihatnya hilal berdasarkan kriteria Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) di Indonesia pada Jumat (28/2) hari ini hanya bisa terpenuhi di Aceh saja.
Cholil menjelaskan aspek imkanur rukyat atau mempertimbangkan kemungkinan terlihatnya hilal berdasarkan kriteria Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) di Indonesia pada Jumat (28/2) hari ini hanya bisa terpenuhi di Aceh saja.

KOORDINATBERITA.COM | Jakarta -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah Cholil Nafis memprediksi awal bulan puasa Ramadan 2025 ini berpotensi berbeda antara pemerintah dan Muhammadiyah.


"Mulai puasa tahun 1446 H/2025 potensi berbeda tapi lebaran sepakat bersama," kata Cholil dalam cuitannya di akun Twitter pribadinya @cholilnafis, Jumat (28/2). Koordinatberita.com telah diizinkan untuk mengutip cuitannya tersebut.


Cholil menjelaskan aspek imkanur rukyat atau mempertimbangkan kemungkinan terlihatnya hilal berdasarkan kriteria Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) di Indonesia pada Jumat (28/2) hari ini hanya bisa terpenuhi di Aceh saja.


Sementara hilal masih sulit terlihat di kawasan Jawa Timur dan daerah sebelah timur Indonesia.


Dalam kriteria MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat. Apabila hilal (bulan sabit) tidak terlihat (atau gagal terlihat), maka bulan (kalender) berjalan digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari.


"Pada Akhir Syakban, 28 Februari tinggi hilal di Jakarta sdh 4 derajat, elongasi (sudut antara titik pusat bulan dan matahari saat terbenam) 6,02 derajat. Kriteria MABIMS tinggi 3, dan elongasi 6,4. Sedangkan di Jawa Timur tinggi hilal 3, elongasi 5,9 (elongasinya belum masuk kriteria MABIMS)," cuit Cholil.


Meski begitu, Cholil menegaskan jika ada hasil pemantauan (rukyatul) hilal yang muktabar atau otentik di Aceh, maka awal Ramadan potensi jatuh di Sabtu, 1 Maret 2025. Akan tetapi, ia menilai jika hasil pemantauan hilal tidak membuahkan hasil di Aceh, maka bukan Syakban akan digenapkan menjadi 30 hari sehingga puasa jatuh pada Minggu (2/3).


"Pemerintah bisa punya skenario, tetap diisbatkan Sabtu, baik rukyah berhasil atau tidak," kata dia.


Sebelumnya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah prediksi hilal awal Ramadan dan memperkirakan awal Ramadhan jatuh pada 2 Maret 2025.


Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaludin juga telah memperkirakan pada ketinggian hilal penentu awal Ramadhan belum memenuhi kriteria pemerintah pada 28 Februari.


Thomas menjelaskan, posisi Bulan saat magrib pada 28 Februari 2025 di Banda Aceh berada di ketinggian 4,5 derajat dengan elongasi 6,4 derajat. Sementara di Surabaya, ketinggian Bulan 3,7 derajat dan elongasi 5,8 derajat.


Ia menambahkan, kemungkinan rukyat hilal gagal, sehingga 1 Ramadhan 1446 H berpotensi jatuh pada 2 Maret 2025. Kendati begitu, ia mengatakan agar semua pihak menunggu keputusan hasil Sidang Isbat yang akan digelar pemerintah.


Pemerintah baru akan menggelar Sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1446 H pada Jumat (28/2) petang ini.


Sementara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan awal puasa pada Sabtu, 1 Maret 2025, berdasarkan metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal.@_Network

Blog: Blog
bottom of page